Belajar Saham dari awal untuk pemula

Saham tidaklah mudah, butuh pengalaman minimal 3 tahun untuk bisa beradaptasi di bursa saham yakni melewati periode bullish, bearish, dan sideways.

Ketika awal masuk bursa saham tidak usah kepikiran mau cepat kaya, anda bisa tidak rugi modal saja itu sudah bagus!

Dua tahun pertama di saham adalah untuk pencarian jati diri, menemukan style dan sistem yang pas bagi diri anda, apakah anda mau jadi trader, investor, scalper, teknikalis, fundamentalis, semua itu akan terungkap di dua tahun pertama di saham.

Di tahun ketiga dan seterusnya barulah mayoritas orang menemukan sistem yang pas bagi dirinya yang bakal diasah terus sampai seumur hidup.

Biasanya orang yang gagal di tahun pertama itu karena mau cepat kaya di saham.

Pengen untung besar tanpa memikirkan resikonya, melihat saham bisa naik 20% sehari langsung dihantam pakai modal besar, dan akhirnya berakhir tragis.

Sebelum anda mulai belajar saham ada bagusnya baca artikel saya yang ini dulu: https://trakteer.id/saham707/showcase/saran-untuk-pemula-saham-eO0zz

.

Apa itu Saham?

Menurut KBBI, Saham adalah surat bukti kepemilikan bagian modal perseroan terbatas yang memberi hak atas dividen dan lain-lain menurut besar kecilnya modal yang disetor.

Pada intinya membeli saham adalah membeli bisnis perusahaan yakni secara tidak langsung anda menjadi pemilik perusahaan tersebut.

Dalam saham ada 2 cara mendapatkan keuntungan yakni Capital Gain & Dividen.

Capital gain adalah keuntungan yang didapatkan jika harga sahamnya naik, misal anda beli saham BBRI di harga 3000 terus seminggu kemudian dia naik ke 3300 jadinya untung +10%.

Jika anda beli saham BBRI di harga 3000 trus ternyata sahamnya turun ke 2700 maka anda rugi -10%, tapi anda tidak akan rugi beneran selama anda belum jual.

Jika anda belum jual saham yang harganya turun maka anda tidak akan rugi beneran, hal ini disebut dengan FLOATING LOSS.

Jika harga saham sudah naik +10% tapi anda belum jual maka anda belum untung beneran, hal ini disebut dengan FLOATING GAIN.

Jika anda sudah jual ntah itu jual rugi atau untung, maka itu disebut sebagai REALIZED PROFIT / REALIZED LOSS.

Lama-lama anda akan mengerti istilah-istilah di saham, saya awalnya juga tidak mengerti tapi akhirnya seiring waktu mengerti juga.

.

Kalau Dividen adalah bagi hasil perusahaan atas laba yang diperolehnya.

Konsep membeli saham berarti anda membeli bisnis perusahaan tersebut.

Ketika perusahaan itu untung, anggaplah di tahun 2019 dia untung 100 juta.

Setelahnya bakal ada rapat umum pemegang saham setiap tahunnya untuk memutuskan mau diapakan laba bersih 100 juta itu?

Jika misalnya perusahaan memutuskan 50% dari laba yakni 50 juta dibagikan sebagai dividen, maka anda akan menerima dividen.

Hal ini dikenal dengan istilah Dividen Payout Ratio (DPR) yakni berapa persen laba perusahaan yang dibagikan buat dividen.

Dividen tidak wajib dibagikan oleh perusahaan, jadi bisa saja perusahaan tidak bagi dividen. Kalau perusahaan rugi tentunya tidak akan bagi dividen, karena pembagian dividen berdasarkan dari laba bersih.

Bagusnya sih perusahaan hanya bagi 50% laba perusahaan untuk dividen, sehingga sisa 50%-nya bisa digunakan untuk pengembangan perusahaan.

Tapi ada juga perusahaan yang bagi dividen lebih dari 100% dividen, biasanya ini karena perusahaan punya cash berlimpah sehingga tidak butuh uang tambahan, jadi semua labanya dibagi buat dividen.

.

RESIKO SAHAM

Sebelum beli saham anda harus tahu resikonya. Ingat saham adalah instrumen investasi yang paling beresiko, karena kalau salah pilih saham dan ga rela jual rugi, maka harga sahamnya bisa aja turun terus.

Harga saham bakal berhenti turun ketika harganya mencapai 50, biasanya saham yang harganya 50 adalah saham-saham yang laporan keuangannya rugi atau fundamentalnya tidak bagus.

Saham juga bisa DELISTING alias dikeluarkan dari bursa, ntah karena perusahaannya rugi terus beruntun selama bertahun-tahun, melakukan pelanggaran, atau bisa juga karena harganya lama di 50 tidak naik-naik.

Ketika harga saham sudah di 50 maka tidak adalagi yang mau beli sahamnya di pasar reguler alias BID-nya kosong. Kalau anda mau jual sahamnya maka harus berharap tuh saham bisa naik ke 51, sehingga angka 50 ada yang BID lagi.

Sebenarnya juga bisa jual di pasar nego tapi belum tentu ada yang beli.

.

Bagaimana cara mulai beli saham?

Sebenarnya pemerintah sudah membuat situs untuk para pemula belajar saham yakni situs Yuk Nabung Saham disitu juga ada sekolah pasar modalnya.

Untuk membeli saham anda harus mendaftar dulu di sekuritas.

Sekuritas ini sebagai perantara jual-beli saham, ibaratkan anda mau beli barang dari Tokopedia, nah si Tokopedia ini adalah sekuritas sebagai perantara antara penjual barang dan pembeli.

Jadi tugas sekuritas itu sebagai pihak perantara buat jual-beli saham.

Untuk mendaftar sekuritas secara online bisa lihat langsung dari situs Bursa Efek Indonesia (BEI). BEI adalah lembaga pemerintah yang mengatur seluruh perdagangan saham di Indonesia.

PT Bursa Efek Indonesia
Indonesia Stock Exchange (IDX) website features stock market news, stock information, stock updates, and general overview of the market landscape.
Tap to Visit
https://www.idx.co.id/investor/buka-rekening-online/

Dari link diatas tinggal anda pilih mau buka rekening saham apa. Kalau saya sendiri pakainya Indopremier dan Mirae Aset Sekuritas.

Biasanya waktu yang dibutuhkan untuk buka rekening saham sekitar semingguan.

Pas daftar saham tidak wajib pakai NPWP, tapi sebisa mungkin kalau ada NPWP ya pakai NPWP, soalnya semua transaksi saham anda bakal tercatat di https://akses.ksei.co.id/ sehingga pemerintah bisa melihat semua saham apa yang anda beli serta saldo kas anda, tujuannya untuk menghindari money laundry.

.

INGAT JANGAN PERNAH MEMBERIKAN PASSWORD, PIN, DAN KODE OTP KE SIAPAPUN! PIHAK SEKURITAS TIDAK AKAN PERNAH TANYA SOAL ITU!

KALAU MAU KONTAK SEKURITAS LEBIH BAIK KONTAK VIA EMAIL DAN WEBSITE RESMINYA!

.

Beda sekuritas tentunya beda fitur dan beda fee jual/beli sahamnya.

Kalau soal fee jual/beli saham antar sekuritas biasanya mirip-mirip paling cuma beda 0.05%.

Biasanya sih Fee jual saham itu 0.25%, dan Fee beli 0.15%, lalu Pajaknya 0.10%.

Jadi kalau ditotal setiap anda jual/beli saham bakal dikenakan biaya 0.5%

Contoh beli saham BBRI di harga 3000 sebesar 10 juta, trus langsung anda jual habis semuanya di harga 3000 juga.

Walaupun anda jual di harga yang sama tapi anda langsung dikenakan fee jual/beli saham yang kalau ditotal sebesar 0.5% jadi kena fee Rp. 50,000.

Makanya kalau mau jual saham harus minimal untung diatas 1% dulu, jadi dalam kasus BBRI diatas harus minimal untungnya 1% yakni 100rb, sehingga setelah dikurangin biaya 0.5% jadi ada sisa untung 50rb.

.

Sewaktu buka sekuritas nanti anda akan dibukakan rekening dana nasabah dan diberikan nomor Single Investor Identification (SID).

Misalkan anda sudah punya rekening BCA pribadi dengan nomor 065408420.

Nanti sama sekuritas bakal dibukakan lagi rekening BCA baru khusus tempat penyimpanan uang jual beli saham, ini namanya rekening dana nasabah dengan nomor misalkan 079709705.

Nanti jika anda mau memasukkan uang ke saham maka harus transfer ke rekening dana nasabah BCA anda dulu yang nomornya 079709705, transfernya terserah bisa dari rekening apapun seperti transfer rekening biasa.

Setiap anda buka sekuritas baru maka akan dibuatkan rekening dana nasabah baru.

Misalkan anda buka sekuritas indopremier maka akan dibuatkan rekening dana nasabah BCA dengan nomor 079709705, trus anda mau buka lagi sekuritas mirae maka bakal dibuatkan lagi BCA dengan nomor baru misalkan 052582987.

.

Single Investor Identification (SID) fungsinya sebagai identitas investor, setiap orang hanya punya 1 SID saja, jadi anda mau buka sekuritas baru pun tetap dihubungkan ke nomor SID yang lama.

Ini ibaratnya seperti nomor KTP, jadi tiap orang hanya punya 1 nomor SID.

Ketika anda sudah punya nomor SID anda bisa melihat semua investasi yang anda miliki dari saham, deposito, reksadana, obligasi, sukuk, dan lain-lain di situs Kustodian Sentral Efek Indonesia: https://akses.ksei.co.id/

Disitu anda bisa melihat seluruh saldo tabungan dan investasi anda. Semua saham dan reksadana anda juga bakal ada rinci disitu.

.

Mulai Beli Saham

Jika anda ingin beli saham maka anda harus tahu dulu kode sahamnya apa, misal anda mau beli saham Bank BCA maka kode sahamnya adalah BBCA.

Untuk melihat semua kode saham di bursa bisa dari situs RTI Analytics: https://analytics2.rti.co.id/?m_id=1&sub_m=s3&sub_sub_m=0 

Habis itu anda pilih tab PERFORMANCE nanti disitu akan terbuka semua list saham di bursa beserta indeksnya.

Disitu kan ada indeks IDX 30, LQ 45, nah indeks itu adalah pengelompokkan saham dari pemerintah.

Pemerintah rutin mengeluarkan kelompok-kelompok saham yang mereka seleksi sendiri sehingga investor lebih mudah memilih saham, seperti contohnya indeks Jakarta Islamic Index (JII) yang isinya saham-saham syariah.

Untuk mengetahui apa saja indeks-indeks saham ada di website resmi idx: https://www.idx.co.id/data-pasar/data-saham/indeks-saham/

Disitu ada semua indeks yang ada di bursa beserta apa saja sahamnya.

.

PASAR REGULER, PASAR NEGO, PASAR TUNAI

Pasar reguler adalah tempat investor biasa menjual dan membeli saham, intinya fokus aja ke pasar reguler, karena tempat kita bertransaksi saham utamanya dilakukan di pasar reguler.

Pasar Negosiasi adalah tempat jual beli saham yang biasa digunakan oleh orang yang mau membeli saham yang harganya sudah di 50 alias ga ada yang BID lagi. Disini orang-orang menawarkan harga sahamnya dijual di harga 30, 40, bahkan 10.

Prinsipnya gini kalau Pasar Reguler seperti Tokopedia alias sebagian besar orang beli dan jual barang disitu. Nah kalau Pasar Nego dari namanya aja udah negosiasi artinya si pembeli langsung komunikasi langsung dengan penjual buat jual-beli saham.

Pasar Tunai kalau dari situs KPEI sih artinya Pasar dimana perdagangan Efek dilaksanakan berdasarkan proses tawar menawar secara lelang yang berkesinambungan (continuous auction market) oleh Anggota Bursa Efek dan penyelesaiannya dilakukan pada hari Bursa yang sama dengan terjadinya Transaksi Bursa (T+0), sumber: https://www.kpei.co.id/Contents/Item/Display/2290

Jujur aja saya kurang ngerti pasar tunai, karena investor dan trader biasa seperti saya ini aktifnya ya di pasar reguler, jadi tidak perlu ke pasar negosiasi atau pasar tunai.

Intinya fokus aja ke PASAR REGULER.

Jadi jika anda menemukan jadwal bagi dividen seperti dibawah ini.

https://pusatis.com/jadwal-pembagian-dividen-emiten/jadwal-dividen-ptba/
https://pusatis.com/jadwal-pembagian-dividen-emiten/jadwal-dividen-ptba/

Fokus aja ke PASAR REGULER, fokusnya ke tanggal cum date dan ex date dividen PASAR REGULER.

.

BID dan OFFER Saham

Setiap sekuritas punya aplikasi saham sendiri-sendiri jadi tampilannya bakal berbeda antara satu dengan yang lain, tapi pada intinya sistem beli saham itu sama.

Di sekuritas apapun anda pasti bakal melihat seperti ini sewaktu mau beli saham.

Saham itu dijual dengan satuan lot, jika anda mau beli saham maka harus beli minimal 1 lot.

1 lot saham itu terdiri dari 100 lembar saham, berarti kalau anda mau beli BBCA di harga 28,350 maka anda harus beli 1 lot yang berarti 100 lembar BBCA.

Hitungannya: 28,350 x 1 lot x 100 lembar = Rp. 2,835,000 minimal beli BBCA.

Jika anda mau beli saham langsung pasti dapat saat itu juga maka belinya di OFFER, offer itu berarti orang-orang yang antri jual saham mereka, jadi mereka punya saham ditawarkan antri jual disitu.

Jika anda belinya di BID, anggaplah anda mau beli BBCA di harga 28,325 maka itu belum tentu pasti dapat, karena anda menunggu sampai ada orang yang mau jual BBCA di harga 28,325 baru anda bisa dapat.

Jika anda mau jual saham langsung pasti kejual saat itu juga maka jualnya ke orang-orang yang pasang BID di sebelah kiri itu.

Tapi kalau anda ga mau jual murah, ya anda bisa pasang jualnya di bagian OFFER, anda tunggu sampai ada orang yang mau beli saham yang anda tawarkan.

.

Di sebelah lambang BBCA ada tulisan LAST PRICE 28,350.

LAST PRICE itu ditentukan dari BEST BID dan BEST OFFER terakhir.

Misal si Budi jual BBCA miliknya sampai menghabiskan semua BID di harga 28,350 dan akhirnya BEST BID terakhir jadi 28,325, maka LAST PRICE BBCA akan jadi 28,325.

Jika setelahnya 1 menit kemudian si Tono beli BBCA di best offer 28,350, maka LAST PRICE BBCA bakal jadi 28,350.

.

KALAU BELI SAHAM YANG SAMA 2 KALI MAKA HARGA SAHAM ANDA AKAN DIGABUNG, KALAU MAU DIPECAH HARUS BUKA 2 SEKURITAS BERBEDA!

Maksudnya tuh gimana?

Contoh tanggal 15 Juni anda beli BBRI di harga 3000 sebanyak 10 juta.

Besoknya BBRI turun ke 2500 dan anda beli lagi BBRI sebanyak 10 juta di 2500.

Biasanya para pemula bakal berpikir, "ini berarti nanti ada 2 BBRI dalam portofolio dong?"

Jadinya:

1. BBRI 3000 - 10 juta.

2. BBRI 2500 - 10 juta.

BUKAN BEGITU!

SISTEMNYA BAKAL MENGGABUNGKAN SAHAM ANDA!

Jadinya nanti cuma ada 1 BBRI yakni

1. BBRI 2750 - 20 JUTA.

Harga anda akan digabung dan dirata-rata.

Kalau mau anda pecah jadi 2 posisi BBRI maka anda harus buka 2 sekuritas berbeda, jadi misalnya.

1. SEKURITAS IPOT = BBRI 3000 - 10 JUTA

2. SEKURITAS MIRAE = BBRI 2500 - 10 JUTA

Kalau anda beli di sekuritas lain anda bakal punya 2 posisi BBRI, tapi kalau anda beli di satu sekuritas yang sama maka harga BBRI anda akan digabung.

Inilah fungsinya punya 2 sekuritas yakni bisa punya saham yang sama dengan 2 posisi berbeda.

Para profesional biasanya punya 2 sekuritas dengan tujuan memisahkan portofolio investasi dan trading.

.

PILIHLAH FRAKSI HARGA SAHAM YANG BID OFFERNYA TIDAK BOLONG-BOLONG

Jika anda mau beli saham maka belilah saham yang likuid alias harga BID & OFFERNYA banyak dan tidak bolong-bolong.

Maksudnya tuh jarak antar Fraksi Harga Sahamnya tidak ada yang kosong.

Tabel diatas didapat dari situs Bursa Efek Indonesia: https://www.idx.co.id/investor/mekanisme-perdagangan/ link ini penting untuk dilihat, sebaiknya anda lihat itu dulu untuk tahu mekanisme perdagangan saham.

Dalam saham dikenal adanya fraksi harga saham, jika harga sahamnya dibawah 200 maka jarak antar harga itu hanya Rp. 1.

Seperti yang tertera di tabel diatas, contoh: 199, 200, 201, 202, 203, 204, 205.

Kalau harganya diatas 200 maka jarak antar harganya jadi Rp.2, contoh: 200, 202, 204, 206, 208, 210.

Kalau harganya diatas 5000 maka jarak antar saham jadi Rp.25, contoh: 5025, 5050, 5075, 5100, 5125, 5150, 5175, 5200.

Nah pilihlah saham yang bid offernya tidak bolong-bolong.

Contoh bid offer bolong-bolong tuh seperti dibawah ini.

Lihat bagian Bid cuma ada 1 aja, dan jarak antara best bid dan best offer terlalu jauh dari 132 tiba-tiba lompat ke 142.

Di harga 132 pun cuma ada 5 lot, kalau begini bakal susah jual.

Pilihlah saham yang bid dan offernya ramai seperti contohnya BBCA, jadi anda gampang beli dan jual sahamnya.

.

BATAS MAKSIMUM KENAIKAN DAN KEJATUHAN HARGA SAHAM SEHARI

Semua saham dibatasi kenaikan dan kejatuhannya dalam sehari.

Jadi ada batas maksimal naik-turun harga saham dalam sehari.

Contoh: ketika harga saham sudah mencapai +25% di hari itu, maka harganya tidak bisa naik lagi dan kolom offernya jadi kosong.

Saham yang naik sampai batas maksimal sehari dan kolom offernya jadi kosong maka dinamakan Auto Rejection Atas (ARA).

Saham yang turun sampai batas maksimal biasanya -25% tergantung fraksi harganya dikenal dengan nama Auto Rejection Bawah (ARB).

Tapi khusus pandemi corona ini, batas ARB hanya -6% sehari, jadi ketika sahamnya sudah mencapai -6% maka sahamnya tidak bisa turun lagi dan kolom bid jadi kosong.

Contoh saham ARA sehingga sahamnya tidak bisa naik lagi di hari itu adalah seperti ini. Lihat kolom offernya sudah benar-benar kosong alias harganya sudah maksimal di hari itu dan tidak adalagi yang offer.

Sebaiknya anda lihat dulu situs ini: https://www.idx.co.id/investor/mekanisme-perdagangan/ disini ada semua penjelasan soal detail-detail mekanisme, fee, dan aturan saham.

Setelah anda tahu cara beli dan jual saham maka selanjutnya adalah

HARUS BELI BERAPA SAHAM?

Biasanya para pemula membeli saham sampai banyak sekali karena ikutin berbagai rekomendasi orang.

Padahal para profesional saham biasanya hanya pegang 5 saham dan maksimal 10 saham, karena semakin banyak maka semakin susah dipantau.

Apalagi kalau anda TRADER terlalu banyak saham bakal mengacaukan trading anda, makanya disarankan maksimal pegang 10 saham saja.

.

BAGAIMANA CARA UNTUNG DI SAHAM?

Ada 2 cara utama untuk untung di saham yakni CAPITAL GAIN dan DIVIDEN.

Kalau Capital Gain berarti jika sahamnya naik maka anda untung, contoh: anda beli saham di harga 1000 trus dia naik ke 1100 berarti untung +10%.

Kalau Dividen adalah pembagian keuntungan perusahaan ke pemegang saham, biasanya dividen hanya dibagikan sekali setahun, tapi ada juga saham yang bagi dividen lebih dari 2 kali setahun.

Dividen tidak wajib dibagikan, itu semua tergantung niat perusahaan.

Contoh: misalkan ada pengumuman berdasarkan hasil laporan keuangan tahunan 2019 maka Bank Mandiri (BMRI) akan bagi dividen Rp.353 per lembar.

Jika anda punya saham BMRI 1 lot, maka anda akan dapat dividen Rp. 353 x 100 lembar x 1 lot = Rp. 35.300

Pengumuman bagi dividen biasanya diumumkan seminggu setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Untuk melihat jadwal kapan dividen dibagikan dan kapan RUPS anda bisa ke situs RTI Analytics: https://analytics2.rti.co.id/?m_id=1&sub_m=s2&sub_sub_m=5 

Bisa juga download aplikasi RTI Business lalu lihat di bagian calender dividen dan rups, nanti ada semua jadwalnya.

Dalam dividen dikenal cum date, ex date, recording date, dan payment date.

RTI Analytics.
RTI Analytics.

Jika anda mau mendapatkan dividen maka sahamnya harus anda hold tidak boleh dijual sampai cum date berakhir, dan anda baru boleh jual pas hari ex date.

Contoh di tabel BMRI diatas BMRI cum date 27 Februari 2020, berarti sampai tanggal 27 Februari berakhir anda tidak boleh jual BMRI jika mau dapat dividen.

Anda baru boleh jual pas Ex Date yakni pas tanggal 28 Februari.

Setelahnya dividen dibayarkan masuk ke rekening pas Payment Date 20 Maret 2020.

Tapi bahayanya adalah sering kali harga sahamnya dibanting pas Ex Date, jadi begitu opening jam 9 pagi langsung sahamnya dibanting.

Soal ini coba anda lihat video youtube saya.

.

Sebenarnya adalagi cara untung di saham yakni untung ketika harga sahamnya turun, jadi jika harga sahamnya turun anda bakal untung, hal ini disebut SHORT SELL.

Tapi Short Sell tidak akan saya bahas karena hanya orang yang punya modal ratusan juta yang bisa pakai fitur ini, dan prosesnya rumit.

Kalau di bursa luar negeri siapapun bisa pakai fitur Short Sell, tapi kalau di Indonesia hanya orang bermodal besar yang bisa pakai, alasannya sih karena short sell ini bisa menghancurkan harga pasar.

Penjelasan lebih lanjut anda cari di google saja apa itu SHORT SELL saham.

.

Di dunia saham dikenal 2 aliran utama yakni INVESTOR dan TRADER

.

1. INVESTOR

Berfokus pada ILMU FUNDAMENTAL yang berarti membeli saham berdasarkan kualitas usahanya, menganalisa laporan keuangannya untuk melihat untungnya, asetnya, ekuitas, hutangnya, dan lain-lain.

Seorang investor menganggap membeli saham adalah membeli bisnis, selama bisnis perusahaan terus berkembang maka dia akan terus hold saham tersebut sampai ke target yang sudah di tetapkan.

Investor berfokus pada laporan keuangan bukan pada pergerakan naik turun harga saham.

Selama perusahaannya tidak ada masalah, mau harga sahamnya naik turun pun dia bakal tetap hold dan fokus pada jangka panjang, dan penghasilan passive income seorang investor adalah dari dividen.

Investor baru akan cutloss (jual rugi) jika perusahannya tiba-tiba berubah drastis fundamentalnya, misal hutangnya naik luar biasa tinggi, manajemen terlibat kasus besar, atau rugi parah 2 kuartal beruntun.

Biasanya investor menggunakan strategi AVERAGE DOWN yakni melakukan pembelian bertahap.

Jadi misalkan mau beli saham BBRI di harga 3000 sebanyak 10 juta.

Maka biasanya seorang investor tidak beli BBRI 10 juta semuanya di harga 3000, tapi dia beli dulu 3 juta, trus kalau harga saham BBRI turun maka dia beli lagi 3 juta.

Average Down adalah cara untuk menurunkan harga rata-rata saham yang kita miliki dengan beli lagi sahamnya di harga bawah.

Seorang investor melakukan taktik money management beli sistem cicilan average down guna menjaga ketersediaan cashnya, kalau dalam istilah saham tuh menjaga dry powder, alias cash yang disisihkan untuk sewaktu-waktu terjadi krisis.

.

Saya juga membuat indeks saham sendiri yang menseleksi saham berdasarkan fundamental terbaik, indeks ini saya beri nama Indeks Kapten Saham 707 GOLDCHIP.

Pemilihan saham di Indeks ini sangat ketat, jika sahamnya rugi beruntun, tidak bagi dividen atau terlibat kasus besar maka langsung dikeluarkan.

.

Saya membuat indeks ini karena tidak terlalu suka dengan indeks LQ45 dan IDX30, soalnya banyak juga saham yang fundamentalnya tidak bagus di indeks tersebut.

Makanya saya seleksi saham sendiri dan bikin indeks sendiri yang hanya memasukkan saham berfundamental bagus saja.

Jika anda mau melihat cara saya analisa fundamental dalam memilih Saham GOLDCHIP, bisa anda lihat di link ini: https://trakteer.id/saham707/showcase/apa-itu-saham-goldchip-eVqaF

Untuk artikel ilmu fundamental saya yang lain bisa anda lihat disini: https://trakteer.id/saham707/showcase?category=ilmu-fundamental

Buku fundamental paling terkenal di dunia adalah buku karangan Benjamin Graham yakni gurunya Warren Buffett yang berjudul The Intelligent Investor.

Semua investor saham wajib baca buku ini untuk mengetahui konsep analisa fundamental.

.

2. TRADER

Trader berfokus pada pergerakan harga saham, ketika harga sahamnya naik atau turun ke target yang sudah ditetapkan maka trader akan langsung merespon.

Jadi seorang trader benar-benar fokus ke pergerakan harga saham, berbeda dengan investor yang fokus ke laporan keuangan.

Seorang trader menggunakan analisa teknikal, volume, bandarmology, quantz dan berbagai macam tools lainnya untuk mendeteksi fluktuasi pergerakan harga saham.

Analisa teknikal berpendapat bahwa seluruh respon investor saham, respon berita perusahaan, respon kebijakan perusahaan dan segala hal yang terjadi perusahaan semuanya akan terlihat di pergerakan harga sahamnya.

Jadi prinsipnya anda cukup analisa pergerakan harga saham, karena harga saham sudah mencerminkan segala respon investor di saham tersebut.

Contoh: jika harga sahamnya turun terus menerus tapi laporan keuangan belum keluar, itu biasanya karena para investor besar sudah tau bahwa perusahaan ini laporan keuangannya bakal jelek makanya mereka jual sahamnya duluan.

Hal ini dicetuskan oleh Charles Dow yakni pencipta indeks Dow Jones dan juga dikenal sebagai Bapak Analisa Teknikal Modern, linknya: https://www.investopedia.com/terms/d/dowtheory.asp

.

Harga saham umumnya digambarkan dengan candle stick.

Candle stick berfungsi untuk merangkum harga saham, jadi harga pembukaan, penutupan, harga tertinggi, dan harga terendah pada hari itu bisa dirangkum dalam 1 candlestick saja.

Candle stick sudah ada dari abad ke 18 diciptakan oleh Munehisa Homma, selengkapnya bisa anda lihat disini: https://en.wikipedia.org/wiki/Candlestick_chart

Price Low = harga saham terendah di hari itu

Price High = harga saham tertinggi di hari itu

Price Open = opening harga pada jam 9 pagi di hari itu

Price Close = closing harga pada jam 4 sore di hari itu. (Selama corona bursa tutup jam 3 sore).

Kalau Price Close lebih tinggi dari Price Open maka candlenya warna hijau.

Jika Price Close lebih rendah dari Price Open maka candlenya warna merah.

.

Seorang trader biasanya analisa formasi pola-pola candlestick ini, gunanya untuk memprediksi pergerakan harga kedepannya.

Contoh jika terjadi pola candlestick seperti dibawah ini, maka artinya harga sahamnya diprediksi bakal berubah arah.

Ingat yang namanya prediksi tidak mungkin 100% pasti tepat.

Analisa teknikal hanya dipakai untuk memprediksi pergerakan harga, bukan dipakai untuk menebak harga saham 100% pasti benar, yang bisa tahu pergerakan harga saham 100% pasti benar adalah bandar yang menggerakan harga saham itu sendiri.

Saham apapun itu baik saham bluechip atau gorengan dikendalikan pergerakan harganya oleh bandar. Yang dimaksud bandar saham adalah investor yang berdana sangat banyak yang bisa mengontrol pergerakan harga saham.

Biasanya bandar saham ini bukan orang biasa, tapi sudah level institusi yang mengelola dana dalam jumlah sangat besar.

.

Analisa candlestick biasanya dibagi berdasarkan interval waktu, seperti analisa candlestick harian, candle mingguan, bulanan, 1 jam, 15 menit, dan 5 menit.

Contohnya seperti candle harian BBCA dibawah ini.

Jika dilihat dari candle harian BBCA berada di support 28,000.

Bisa juga dilihat dari candle 1 jam supaya lebih jelas pergerakannya.

Saya memakai yahoo finance via komputer untuk melihat grafik diatas: https://finance.yahoo.com/chart/bbca.JK

Diatas saya bilang bahwa BBCA sudah berada di support 28,000.

Nah apa maksudnya Support dan Resistance?

Itu sudah saya jelaskan di video dibawah ini, anda tonton saja.

.

Mungkin anda bingung apa maksudnya analisa teknikal dan candlestick.

Saya sarankan untuk belajar dari website investopedia, disana ada semua ilmu teknikal dan fundamental tingkat dasar.

Support and Resistance Basics
Support and resistance are used by traders to refer to price levels on charts that prevent the price of an asset from getting pushed in a certain dire...
Tap to Visit
https://www.investopedia.com/trading/support-and-resistance-basics/
Candlestick
A candlestick is a type of price chart that displays the high, low, open, and closing prices of a security for a specific period and originated from J...
Tap to Visit
https://www.investopedia.com/terms/c/candlestick.asp

Saya juga bikin video yang menjelaskan soal analisa teknikal.

.

Ilmu teknikal bukanlah ilmu yang pasti bisa 100% tepat menebak harga saham.

Ilmu teknikal berfungsi untuk mengetahui trend saham sedang downtrend, uptrend atau sideways, dimana support dan resistancenya, membaca psikologi pasar dari candlestick dan volume, serta mengukur target kenaikan dan penurunan saham.

Adam Khoo trader saham terbaik Singapore bilang bahwa profesional trader tingkat ketepatannya rata-rata hanya 60%, alias dari 10 kali trading tepatnya 6 kali trading.

Kalau hanya bisa benar 6 kali saja lalu bagaimana cara dia untungnya?

Sebenarnya tidak perlu benar 6 kali, anda hanya benar 4 kali tradingpun itu sudah bisa untung, caranya dengan memakai risk-reward ratio 1 banding 2.

Intinya setiap kali trading, keuntungan yang didapat harus 2 kali lebih besar dari resikonya. Jadi misalkan anda estimasi bakal rugi cutloss -100 ribu di saham ini, maka keuntungan yang didapat harus minimal +200 ribu yakni keuntungan 2 kali lebih besar dari resikonya.

Prinsip ini dikenal dengan istilah risk-reward ratio, coba anda nonton youtube Adam Khoo dibawah ini untuk tahu prinsip ini.

Intinya kalau ingin trading saham yang bukan Goldchip maka WAJIB CUTLOSS dan pakai SISTEM RISK-REWARD RATIO 1 BANDING 2.

Kalau anda tidak tahu sistem risk-reward dan tidak berani cutloss maka sangat berbahaya jika coba-coba trading di saham yang pergerakan harganya ekstrem dan tidak memiliki fundamental baik.

Saya juga sudah tulis artikel soal risk-reward 1 banding 2 biar lebih mudah dipahami beserta contoh penerapannya: https://trakteer.id/saham707/showcase/risk-reward-ratio-wajib-dipakai-dalam-trading-b1Idg

.

Pada intinya analisa teknikal dipakai untuk memprediksi harga saham, tapi namanya prediksi ya tidak bisa selalu pasti benar.

Ini contoh artikel saya soal cara memakai teknikal untuk mengetahui apakah saham ini sudah berhenti uptrend? linknya: https://trakteer.id/saham707/showcase/cara-mudah-tahu-suatu-saham-sudah-berhenti-uptrend-teknikal-gksKq

Bisa juga dipakai untuk mengetahui ciri-ciri saham yang sudah berhenti downtrend untuk mengurangi resiko sahamnya turun lagi, linknya: https://trakteer.id/saham707/showcase/tanda-tanda-saham-berhenti-downtrend-buat-mengurangi-resiko-habis-beli-trus-turun-lagi-TgFGf

Ilmu teknikal saya yang lain bisa dilihat disini: https://trakteer.id/saham707/showcase?category=ilmu-teknikal

Beda dengan investor yang hold sahamnya selama perusahaan terus berkembang, walau harganya turun pun biasanya investor akan terus hold sahamnya selama fundamentalnya masih baik.

Kalau trader ketika harganya turun akan melakukan cutloss yakni menjual rugi sahamnya agar ruginya tidak melewati risk & reward yang sudah ditetapkan.

Sejatinya seorang trader tidak peduli pada fundamental saham, trader berfokus total pada pergerakan harga saham, tapi jika anda mau aman ya trading saja di saham berfundamental baik.

Soalnya saham berfundamental baik lebih aman bagi pemula, karena apa?

Biasanya pemula paling tidak suka rugi, sehingga walaupun sahamnya turun pada ga cutloss, terus-terusan di hold sehingga ruginya makin tambah parah.

Jadi lebih baik trading di saham berfundamental baik, seperti yang ada di Indeks Goldchip Kapten 707. Setidaknya kalau ga rela cutloss dan nyangkut pun masih ada harapan sahamnya naik lagi di masa depan.

Indeks Goldchip 707 akan diupdate terus di instagram dan telegram.

.

Sebelum beli saham anda wajib tahu dulu mau diapakan saham itu, apakah mau dihold jangka panjang sehingga jadi investor?

Atau mau dibuat trading sehingga dari awal sudah ditentukan bakal cutloss diberapa dan take profit diberapa?

Jangan main asal langsung beli saham, trus ketika harganya jatuh langsung panik, dan ga mau cutloss lalu akhirnya jadi investor dadakan.

.

Berbagai macam ilmu saham

Setelah anda membaca sampai sini pasti anda tahu bahwa ada 2 aliran utama yakni Investor dan Trader. Ilmu saham juga dibagi 2 yakni Fundamental dan Teknikal.

Sebenarnya ada 2 ilmu lagi yakni Bandarmology, Scalping, dan Quantitative Trader (Quantz).

.

Bandarmology merupakan ilmu yang bertujuan untuk menebak pergerakan bandar saham. Ilmu ini paling sulit dan susah dipelajari.

Bandar saham pasti lebih pintar dan hebat dari anda, mereka adalah institusi besar yang pastinya merekrut orang-orang hebat dan jenius yang mampu mengendalikan uang dalam jumlah besar.

Jadi kalau anda belajar bandarmology hanya dari buku saja pasti tidak akan bisa, karena bandar juga sudah tau apa saja yang dibahas di buku bandarmology itu.

Pada umumnya orang memakai ilmu bandarmology dengan cara melihat saham ini diakumulasi oleh broker siapa, contohnya:

Dari program indopremier.
Dari program indopremier.

Dari tabel diatas diketahui bahwa pada tanggal 16 Juni saham TLKM diakumulasi oleh broker DR CG FS, dan dijual oleh AK YU BK.

Sederhananya ilmu membaca akumulasi broker ini bisa dianggap sebagai bandarmology, tapi bandar sekarang sudah pintar mereka bisa memindahkan semua saham mereka ke sekuritas lain, karena anda bisa cukup membayar 25 ribu untuk memindahkan saham ke sekuritas lain.

Jadi mereka akumulasi pakai DR sebesar 49 miliar, dan besoknya mereka bisa pindahkan semua saham ke AK cukup hanya dengan membayar 25 ribu.

Kalau sudah begini ilmu bandarmology bakal berantakan, makanya bandarmology adalah ilmu yang paling sulit dipelajari.

.

Scalping adalah teknik trading cepat dalam waktu 1 hari langsung jual, biasanya teknik yang dipakai adalah membaca BID dan OFFER saham.

Biasanya para scalper akan membaca dimana lot terbesar BID dan OFFER bertumpuk, habis itu mereka bakal terus memperhatikan running trade untuk melihat apakah nih saham bakal naik dalam sehari ini.

.

Quantitative Trader biasa disebut Quantz adalah trader teknikal yang memakai bahasa pemrograman untuk analisa saham secara otomatis, biasanya program yang dipakai adalah Amibroker.

Jadi indikator teknikal seperti moving average bisa diterjermahkan ke bahasa pemrograman, sehingga nantinya cukup dengan sekali klik kita bisa menseleksi saham dari 600 lebih saham di bursa untuk mencari pattern teknikal terbaik.

Contohnya seperti dibawah ini.

Saya tidak ahli quantz, karena saya tidak begitu suka pemrograman, saya pakai analisa teknikal manual. Kalau mau belajar ini banyak yang jelaskan di youtube dan website lainnya.

.

Proses belajar saham itu sangat lama, anda belajar bertahun-tahun pun belum tentu bisa konsisten untung di saham.

Yang penting ingat ini.

Ketahui dulu mau jadi trader apa investor.

Soalnya banyak sekali trader bunglon yang berubah jadi investor, ketika sahamnya jatuh akhirnya ga rela cutloss dan terus hold sahamnya, makin lama makin rugi sehingga akhirnya menganggap dirinya investor.

Saya dulu juga begitu karena ga berani cutloss akhirnya nyangkut di WSKT -70%!

Ingat kalau anda mau jadi trader maka harus cutloss sesuai rencana trading, dan dari awal sudah harus tahu nih saham mau diapakan, mau cutloss di berapa, dan mau take profit di berapa?

Kecuali anda belinya saham Goldchip ya walaupun ga dicutloss masih ada harapan harganya naik di masa depan, jadi masih bisa selamat pakai average down.

Intinya waspada aja kalau average down saham berfundamental buruk karena bisa aja harganya turun terus ke 50 bahkan delisting.

.

Berbagai istilah saham

Ini istilah saham yang biasa anda temui, anggap aja ini bahasa gaulnya saham.

- ARA = auto rejection atas artinya sahamnya tidak bisa naik lagi di hari itu.

- ARB = auto rejection bawah artinya sahamnya tidak bisa turun lagi di hari itu.

- FLOATING PROFIT = harga saham yang dibeli naik dan jadi untung, tapi belum untung beneran karena sahamnya belum dijual.

- FLOATING LOSS = harga saham yang dibeli turun dan jadi rugi, tapi belum rugi beneran karena sahamnya belum dijual.

- REALIZED PROFIT / LOSS = ketika sudah jual sahamnya ntah itu dalam posisi rugi atau untung.

- CUTLOSS = jual rugi saham ketika harga sahamnya turun.

- AVERAGE DOWN = beli lagi saham di harga bawah, gunanya buat menurunkan harga rata-rata. Contoh pertamanya beli BBRI di 3000 trus nyangkut, akhirnya beli lagi BBRI di 2000 dengan jumlah yang saham, sehingga ketika harganya di rata-rata akan menjadi 2500.

- BELI DICICIL = beli saham sedikit-sedikit dengan tujuan kalau sahamnya turun lagi masih ada duit buat beli lagi sahamnya di harga bawah.

- SAHAM GORENGAN = istilah buat saham yang fundamentalnya jelek, tapi harga sahamnya dijual ga masuk akal misal sampai PBV 20x, dan pergerakan harganya ekstrem.

- HAKA = HAJAR KANAN, istilah yang biasa dipakai di forum ketika membeli saham dalam jumlah banyak, alias udah yakin banget sama tuh saham sampai dibeli hajar kanan di offer.

- DIVIDEN TRAP = istilah buat saham yang bagi dividen dalam jumlah besar tapi setelah bagi dividen harga sahamnya malah dibanting parah dan hasil yang didapat dari dividen tidak sebanding dengan floating lossnya.

.

Berbagai sumber belajar saham dan buku saham yang saya pelajari ada disini: https://trakteer.id/saham707/showcase/sumber-belajar-saham-w2nGs

.

Sudah segitu dulu kalau ada info tambahan nanti akan saya update.

Untuk ilmu saham saya yang lain bisa dilihat di Daftar Isi = https://trakteer.id/saham707/showcase/daftar-isi-5VoAD

Semoga bermanfaat, terima kasih ðŸ™‚

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Risk-Reward Ratio 1 banding 2 digunakan buat trading saham yang bukan Goldchip